Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan Wanxinda Group Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Adapun Wanxinda Group melalui dua anak usahanya, PT Wanxinda Green Travel Industry Development dan PT Wanxinda Batang Industry Land Investment akan mengembangkan infrastruktur lanjutan, dan mengajak perusahaan-perusahaan China untuk merelokasi pabriknya ke Batang.
Dengan kerja sama itu, diperkirakan investasi yang akan disuntikkan Wanxinda Group ke Kawasan Industri Terpadu Batang mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp23,18 triliun (kurs Rp15.451 per dolar AS).
Adapun untuk perjanjian pemanfaatan lahan di KITB, Wanxinda baru menggelontorkan investasi Rp1 triliun. Ke depannya, dengan berbagai gedung serta pabrik perusahaan China yang direlokasi, investasinya diperkirakan mencapai Rp23 triliun.
Dalam perjanjian yang ditandatangani itu, Wanxinda akan memanfaatkan 98 hektare (ha) lahan di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, sebagai induk dari KITB, Holding Danareksa menargetkan pabrik-pabrik yang direlokasi punya segmentasi menengah ke atas. Sehingga, bisa menyerap tenaga kerja dengan keterampilan tinggi atau skilled.
“Relokasi bisnis seperti apa? Kemarin itu saya meminta ada mix memang, industri yang green seperti EV (electric vehicle), dan salah satu yg di-mention beliau adalah Guang Zhou Electric Company. Dan pembuatan produk-produk dari merek-merek terkenal, kayak LV, Dior, itu yang juga yang turunannya tadi memberikan lapangan kerja, tapi bukan yang segmentasi bawah, tapi segmentasi yang menengah atas, ada skill-nya,” ujar Yadi.
CEO Wanxinda Group Indonesia Chen Rilling mengatakan, pihaknya sudah menawarkan perusahaan-perusahaan di China untuk merelokasi pabrik ke Batang. Setidaknya, ada 500 perusahaan yang sudah ditawarkan untuk relokasi. Targetnya, sekitar 100 pabrik mulai merelokasi pabriknya ke KITB.
“Saya juga melihat industrial area yang lainnya, tapi saya lihat prospek yang bagus ya di KITB. Makanya kenapa saya mengambil keputusan, Batang ini tempat bagus, dengan prospek lama saya, dan juga menjadi satu sampel untuk ke depannya bisa menjadi standar untuk kawasan industri,” kata Chen.