Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo beserta jajarannya di pemerintahan boleh berbesar hati dengan capaian angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir. Selama satu periode menahkodai Indonesia, Jokowi berhasil menekan angka kemiskinan hingga menjadi 25,14 juta penduduk. Meski masih cukup besar, namun capaian itu perlu diapresiasi.
Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka kemiskinan pada Maret 2019 mencapai 9,41 persen dari total penduduk atau sebanyak 25,14 juta penduduk. Ini merupakan angka kemiskinan terendah sejak 1998. Angka kemiskinan pada 1998 mencapai 24,2 persen dari total penduduk.
Secara persentase, penduduk miskin di perkotaan turun dari September 2018 sebesar 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Penurunan itu juga terjadi di pedesaan dari sebelumnya pada September 2018 sebesar 13,10 persen, menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.
Secara angka, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun dari 10,13 juta orang pada September 2018 menjadi 9,99 juta orang pada Maret 2019. Sementara itu di pedesaan juga turun dari 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta orang pada Maret 2019.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, berbagai program pemerintah berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan seperti Beras Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Bantuan Pangan Non-Tunai.
"Beras Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Bantuan Pangan Non-Tunai berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan ini," ujarnya pada pertengahan Juli lalu.