ilustrasi portofolio saham (IDN Times/Aditya Pratama)
Mengutip The Guardian, pasar Eropa dibuka lebih rendah pada Kamis (3/4/2025), setelah ramainya aksi jual di seluruh Asia. Sementara itu, pasar berjangka AS mengisyaratkan penurunan serupa saat Wall Street dibuka.
Di London, FTSE 100 turun 1,3 persen, Dax Jerman anjlok 1,6 persen, dan CAC Prancis ambruk 1,8 persen.
Longsornya sejumlah pasar saham dunia terjadi setelah adanya aksi jual besar-besaran di Asia yang beberapa negara di dalamnya terkena kenaikan tarif tertinggi di atas batas dasar 10 persen oleh AS.
Nikkei dan Topix di Jepang anjlok masing-masing 3,3 persen dan 3,5 persen setelah Trump mengenakan tarif 24 persen terhadap Negeri Sakura. Kemudian Hang Seng Hong Kong turun 1,9 persen dan pasar saham Vietnam ambruk 6,7 persen setelah dikenakan tarif 50 persen.
Sementara itu, kontrak berjangka AS juga menderita kerugian, dengan kontrak berjangka Dow jatuh sebesar 2,1 persen dan kontrak berjangka S&P 500 turun sekitar 3 persen.
Kontrak berjangka Nasdaq yang berfokus pada teknologi merupakan yang paling terpukul dari tiga pasar utama dengan penurunan 3,5 persen. Kemudian saham-saham seperti Apple, yang masih memiliki eksposur besar ke China anjlok 7 persen. Nike mengalami penurunan serupa sebesar 7,3 persen, pembuat chip AI Nvidia turun 5,6 persen, dan Tesla anjlok lebih dari 8 persen.