Ilustrasi Listrik PLN. (IDN Times/Arief Rahmat)
Pada 11 Januari lalu PT PLN (Persero) melaporkan kondisi terkini pembangkit listrik mereka terkait pasokan batu bara yang kian menipis. Untuk solusi jangka pendek dalam memenuhi alokasi pasokan dan ketersediaan transportasi untuk mencapai HOP minimal 15 hari dan HOP minimal 20 hari untuk PLTU yang kritis.
Salah satunya dengan mengembangkan aplikasi pemantauan batu bara yang ada di PLN saat ini, yaitu batu bara online menjadi super sistem digital. Darmawan menjelaskan, sistem monitoring digital ini mampu memberikan peringatan dini terkait ketersediaan batu bara yang sudah mendekati level tertentu, sistem antrean loading batu bara, bahkan sampai pemantauan data pemasok dalam mengirimkan batu bara sesuai komitmen kontraktualnya secara realtime.
"Sistem ini memberikan alarm ke pusat apabila stok batu bara sudah menipis. Sistem ini juga mendeteksi dengan jangka waktu H-10 dari deadline kebutuhan," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).