Dua operator pembangkit PLTGU Tambaklorok Semarang mengecek keandalan transmisi listrik. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Sistem kelistrikan nasional diproyeksikan aman selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pada 25 Desember 2024, beban puncak diperkirakan mencapai 39.288 MW, sementara daya mampu pasok mencapai 53.104 MW, dengan cadangan daya sebesar 13.876 MW (35,4 persen). Dibandingkan hari normal, beban puncak turun 16,7 persen.
Pada 1 Januari 2025, beban puncak nasional diproyeksikan sebesar 33.481 MW dengan daya mampu pasok 50.909 MW. Cadangan daya mencapai 13.305 MW (52,1 persen), meskipun terjadi penurunan 16,6% dari hari normal.
"Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Natal ini pada kondisi aman," tambah Erika.
Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, beberapa langkah dilakukan, di antaranya pembatasan pekerjaan berisiko yang dapat mengganggu sistem kelistrikan, kecuali kondisi darurat. Kemudian, pemeliharaan preventif pada pembangkit, transmisi, dan distribusi untuk menjaga stabilitas pasokan.
Hal lainnya adalah pemenuhan energi primer, seperti batubara, gas, dan BBM, untuk memastikan kecukupan operasi harian. Kemudian, pengoperasian pembangkit cadangan, termasuk reserve shutdown, technical minimum load, dan pengaturan beban antar subsistem untuk menjaga keseimbangan regional.
Ada pula dukungan personel dan peralatan, dengan menyiagakan 81.591 personel serta 3.318 motor dan 1.853 posko yang dilengkapi genset, UPS, dan material pendukung lainnya.