Pemerintah RI belakangan sedang menggalakkan program hilirisasi. Program ini digadang-gadang menjadi kunci mencapai visi Indonesia emas 2045, di mana ditargetkan Indonesia memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebelum membaca lebih lanjut, apa kamu sudah tahu hilirisasi itu apa? #HilirisasiUntukNegeri adalah proses transformasi ekonomi dari industri primer ke industri berbasis nilai tambah. Penjelasan lebih mudahnya, dari awalnya Indonesia memanfaatkan sumber daya alam (SDA) mentah misalnya hasil bumi yang dijual tanpa diolah lebih lanjut, kini dengan hilirisasi, bahan-bahan tersebut diolah dulu menjadi bahan jadi atau setengah jadi sehingga memiliki nilai tambah sebelum dijual.
Lalu mungkin kamu bertanya-tanya apakah dengan menjual produk yang sudah memiliki nilai tambah bisa memperoleh lebih banyak keuntungan bagi Indonesia? Jawabannya tentu saja, iya.
Menurut Ikmal Lukman, Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM), saat Talkshow Edukasi "Transformasi Ekonomi: Menjelajahi Model Hilirisasi SDA yang Berkelanjutan" pada Rabu (27/09/2023), nikel yang sudah diolah menjadi baterai nilainya bisa meningkat 33,5 kali dibanding nikel mentah. Peningkatan nilai yang signifikan, bukan?
Nah, sebagai generasi muda khususnya Gen Z, hilirisasi bisa menjadi suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena program ini merupakan proses panjang yang manfaatnya bakal dirasakan langsung oleh generasi muda nantinya.
Sebagai Gen Z yang kreatif, tentu kamu bisa melihat peluang menguntungkan saat pemerintah sedang menggalakkan hilirisasi. Kali ini penulis akan bahas apa saja peluang menguntungkan bagi Gen Z dengan adanya hilirisasi ini.