ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Kampus Production)
Sistem pembayaran yang ditunda dapat terjadi di berbagai aspek, seperti:
1. Bidang pendidikan
Di banyak perguruan tinggi dan sekolah yang saat ini, dapat mengizinkan adanya penangguhan pembayaran untuk mahasiswa atau murid. Contohnya, universitas A memberi peluang pada mahasiswanya yang terdampak Covid-19 untuk bisa mengikuti penundaan pembayaran biaya UKT.
2. Bidang perpajakan
Membayar pajak juga bisa dilakukan pembayaran ditunda. Hal tersebut berlaku jika pajak yang harus dibayarkan dalam surat tagihan pajak atau STP dan berbagai pihak yang terkait, menyatakan bahwa jumlah pajak bertambah. Serta, kekurangan pembayaran pajak yang tertunda tersebut harus dilunasi sebelum SPT tahunan pajak penghasilan disampaikan, tetapi tidak melebihi batas waktu penyampaian SPT tahunan pajak penghasilan yang juga dapat ditangguhkan pembayarannya.
3. Bidang investasi
Seorang investor dapat memilih dari jenis investasi yang menawarkan pembayaran yang ditunda. Salah satu pembayaran yang paling umum adalah anuitas pembayaran yang memungkinkan untuk investor membuat kontribusi dan menerima pembayaran rutin selama periode waktu tertentu.
4. Bidang properti
Untuk mendapatkan pinjaman tanpa bunga dalam lingkup properti, terdapat pembayaran yang ditunda. Sebagai imbalan atas pinjaman, maka peminjam menyerahkan hak milik kepada pengelola properti. Seperti misal, saat rumah telah dijual maka pinjaman pun harus dilunasi pada saat itu juga.
Dari uraian di atas, pembayaran ditunda bertujuan untuk mempermudah dan meringankan beban seseorang untuk melunasi dan melakukan pembayaran pada biaya yang ditagih. Seseorang yang mengajukan penangguhan pada pembayaran tentu memiliki alasan kuat untuk melakukan hal tersebut dan membutuhkan pertimbangan.