Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengandalkan sumber pembiayaan non-utang pada 2022 mendatang. Hal ini dilakukan sebagai bagian strategi pembiayaan, karena dia memperkirakan pada tahun depan terjadi dinamika global yang harus diwaspadai Indonesia. Terlebih defisit APBN pada tahun depan masih 4,85 persen.
"Kami akan mengandalkan sumber pembiayaan non-utang, seperti saldo kas dari BLU, SAL, dan SiLPA. Tentunya, kami terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan otoritas terkait," kata Sri Mulyani dalam Keterangan Pers di Kantor Presiden, Senin (29/11/2021).