Jakarta, IDN Times - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyarankan petani kopi untuk bergabung agar skala ekonomi petani kopi meningkat. Hal tersebut disampaikan kementerian mengingat nasib petani kopi saat ini masih dipengaruhi harga yang ditentukan tengkulak.
Kopi saat ini semakin digemari oleh masyarakat dan banyak orang yang mulai berlomba-lomba membuka usaha kopi karena peluang yang begitu besar. Tapi, bagaimana dengan nasib petani kopi? Apakah mereka menikmati keuntungan yang sama dengan para pengusaha kopi?
Selama ini, petani kopi belum dapat menikmati keuntungan optimal karena selisih harga yang diambil tengkulak. Dilansir dari Antara, pendiri Koperasi Kopi Mitra Malabar, Dhanny Rhismayaddi, mengatakan para tengkulak biasanya mengambil kopi gabah dengan harga seperempat dari harga kopi tersebut.