Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo (IDN Times/Shemi)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan nasib turis Tiongkok yang masih berada di Bali belum diputuskan.

"Belum, belum dapat konfirmasi karena kami sedang koordinasi dengan Kementerian dan lembaga yang lain," kata Angela di kantornya, Rabu (12/2).

1. Turis Tiongkok meminta perpanjangan izin tinggal di Bali

(Ilustrasi turis di bandara) IDN Times/Ayu Afria

Pada 6 Februari, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Bali, Sutrisno, menanggapi adanya permintaan Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, terkait permintaan bantuan fasilitas perpanjangan izin tinggal, terutama bagi warganya yang memilih bertahan di Bali sementara waktu.
 
Merujuk kebijakan Kemenkumham, pihak Imigrasi memberikan fasilitas perpanjangan izin tinggal terhadap wisatawan Tiongkok di Bali. Fasilitas ini diberikan karena negaranya masih rawan virus corona, ditambah penerbangan ke dan dari Tiongkok ditutup untuk sementara waktu.
 
"Apabila memiliki visa kami perpanjang visanya sesuai aturan bahwa visa kunjungan dapat diperpanjang paling lama sampaenam bulan. Lalu apabila bebas bisa akan kami berikan perpanjangan darurat ya. Setiap perpanjangan kami kasih satu bulanlah. Mudah-mudahan setelah itu di China sudah bersih penyakitnya dan bisa kembali ke negaranya," jelas Sutrisno.

2. Sebanyak 61 WNA Tiongkok sudah dipulangkan

Ilustrasi turis dari Tiongkok. Dok.IDN Times/Istimewa

Selang 2 hari kemudian, China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan CES 700 dan registrasi pesawat B1486 menjemput 61 warga Tiongkok asal Provinsi Hubei dari Bali. Pesawat tersebut sampai di Bali pada Sabtu (8/2) 12.20 Wita.

Sebanyak, 61 penumpang tersebut secara normal masuk melalui proses check in, kemudian diperiksa petugas imigrasi, dan masuk ke ruangan tunggu. Pihak KKP yang memeriksa kondisi 61 warga tersebut.

Pemeriksaan kembali dilakukan oleh empat dokter dari Tiongkok di tangga pesawat. Hasilnya, semua dinyatakan dalam kondisi sehat. Pesawat kemudian berangkat pada 14.15 Wita meninggalkan Bali.
 

3. Masih ada ribuan warga Tiongkok di Bali

Petugas penerima spesimen di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, Selasa (11/2). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, menyampaikan ada sekitar lima ribu warga Tiongkok yang berada di Pulau Bali. Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang mengantongi visa kerja.

"Kalau dari 5000-an turis Tiongkok itu mereka berasal dari berbagai provinsi. Tapi khususnya untuk dari Provinsi Hubei, menurut data yang kami dapat itu sekitar 200 wisatawan. Mereka di sini tidak ada masalah," jelasnya.

Menurut Gou Haodong, kondisi warga negara Tiongkok yang berada di Bali dalam keadaan sehat. Termasuk sekitar 200 orang asal Provinsi Hubei.

Memang beberapa warga dari Provinsi Hubei di Bali mengalami panas dan demam. Namun tidak terindikasi adanya virus corona. Hal itu dikuatkan dengan hasil tes laboratorium di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.

Editorial Team