Toyota Veloz Hybrid meluncur di GJAW 2025 (Dok. PT TAM)
Dorongan untuk memberikan insentif yang lebih besar kepada kendaraan hybrid dinilai sangat relevan, mengingat semakin banyak produsen otomotif yang mulai memproduksi model HEV di dalam negeri. Beberapa contoh model yang telah diproduksi lokal antara lain Honda HR-V e:HEV di Karawang dan Wuling Almaz Hybrid di Bekasi.
Yang terbaru, Toyota juga mulai memproduksi New Toyota Veloz HEV secara lokal di Karawang, dengan kandungan lokal di atas 80 persen. Model tersebut melengkapi jajaran HEV lokal Toyota sebelumnya, yaitu Toyota Kijang Innova Zenix HEV (2022) dan Toyota Yaris Cross HEV (2023).
Kehadiran model-model hybrid produksi lokal ini telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan, termasuk penyerapan ribuan tenaga kerja, baik di lini produksi, rantai pasok komponen, hingga sektor logistik dan penjualan.
Aktivitas produksi HEV yang terus meningkat berkontribusi langsung pada perputaran ekonomi nasional karena rantai pasoknya yang lebih panjang dibandingkan kendaraan impor utuh.
Oleh karena itu, para pengamat menilai ini adalah alasan kuat bagi pemerintah untuk segera memberikan insentif yang lebih proporsional, agar industri hybrid dalam negeri dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
“Yang jelas tahun depan HEV akan lebih baik dari tahun ini, karena tahun ini BEV CBU yang penjualannya menggerus pasar BEV CKD dan juga HEV. Estimasi saya kalau HEV bisa 5 persen market sharenya. Beberapa pemain yang tadinya hanya menjual BEV akan menawarkan HEV, jadi akan banyak variasi model dari yang kecil sampai yang besar,” ungkap Riyanto.
Dia juga memprediksi kendaraan listrik murni dan hybrid akan memiliki segmen pasar yang berbeda. Konsumen di luar pulau Jawa cenderung akan lebih memilih hybrid, mengingat belum semua wilayah memiliki kesiapan infrastruktur, terutama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Riyanto menambahkan, berakhirnya insentif untuk BEV CBU akan membuat pasar kendaraan hybrid dan BEV rakitan lokal kembali bergairah.
“Insentif kendaraan hybrid layak dilanjutkan dan diberikan tambahan dengan penambahan produksi komponen lokal,” sebutnya.