Peletakan batu pertama pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. (Dok. PT Freeport Indonesia)
Menteri ESDM Arifin Tasrif juga meninjau smelter pertama yang dibangun PTFI yang saat ini dikelola PT Smelting. Smelter tersebut saat ini sedang dilakukan pembangunan ekspansi smelter konsentrat tembaga. Tujuannya untuk menambah kapasitas pengolahan konsentrat dari sebelumnya satu juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun.
Proses pembangunan ekspansi smelter konsentrat tembaga PT Smelting oleh Freeport Indonesia ini ditargetkan selesai pada akhir 2023 yang merogoh kocek mencapai Rp3,2 triliun. Ekspansi mencakup penambahan refinery cells (sel elektrolit untuk memurnikan konsentrat) serta peningkatan daya listrik. Hingga akhir Maret 2023, realisasi progress pembangunan mencapai 89,7 persen untuk procurement dan 70,3 persen untuk konstruksi.
"Pembangunan extension smelter PT Smelting diharapkan dapat selesai Januari 2024," ujar Arifin.
PT Smelting telah melaksanakan 3 kali ekspansi pada 2004, 2006, dan 2009. Jadi, kapasitas produksi meningkat dari 200 ribu ton menjadi 300 ribu ton tembaga per tahun. Saat ini kapasitas pengolahan tembaga sebesar 1 juta ton/tahun.