Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menyampaikan optimismenya terkait pertumbuhan ekonomi domestik 2022 yang masih akan meraih capaian positif. Hal tersebut sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas lima persen selama kuartal-I dan kuartal-II 2022.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal-I dan kuartal-II 2022 secara berturut-turut adalah 5,01 persen dan 5,44 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah ketidakpastian yang masih sangat tinggi kita punya alasan optimistis, tapi tetap waspada 2022 ini dengan angka yang sudah kita lihat sejauh ini tampaknya kita memang bisa berada di sekitar 5,1 - 5,4 dari pertumbuhan PDB," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu), Febrio Kacaribu dalam taklimat media, Senin (8/8/2022).

Di sisi lain, beberapa lembaga keuangan dunia seperti IMF dan ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2022 ada di level 5,3 persen.

1. Penerimaan negara masih akan menguat

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Febrio kemudian menyampaikan proyeksinya terkait penerimaan negara secara keseluruhan untuk 2022. Menurut dia, penerimaan negara pada sisa kuartal tahun ini tetap akan kuat, tetapi tidak sekuat kuartal-II 2022.

"Untuk penerimaan negara tahun 2022 ini kita masih melihat tren yang menguat walaupun harga komoditas mulai melandai bahkan turun sehingga pertumbuhan penerimaan negara sampai Juli 2022 itu mungkin akan termoderasi pada bulan-bulan ke depan," papar Febrio.

2. Penerimaan negara hingga Juni 2022

Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk diketahui, penerimaan atau pendapatan negara hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp1.317,2 triliun. Capaian ini lebih tinggi 48,5 persen jika dibandingkan dengan realisasi semester-I 2021 yang hanya Rp887 triliun.

"Pendapatan negara telah mencapai Rp1.317,2 triliun di mana penerimaan pajak kita Rp1.035,9 triliun atau tumbuh 52,3 persen. Penerimaan pajak sendiri tumbuh 55,7 persen atau mencapai Rp868,3 triliun," ucap Menkeu, Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juli 2022 beberapa waktu lalu.

3. Pertumbuhan ekonomi kuartal-II tumbuh 3,72 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Angka tersebut dihitung berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2022 atas dasar harga berlaku yang sebesar Rp4.919,9 triliun. Sementara itu, nilai PDB atas dasar harga konstan pada kuartal II-2022 mencapai Rp2.923,7 triliun.

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2022 bila dibandingkan dengan triwulan I 2022 atau secara q to q 3,72 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).

"Bila dibandingkan triwulan II tahun 2021 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,44 persen, dan secara kumulatif bila dibandingkan dengan semester 1 tahun 2021 atau secara c to c tumbuhnya 5,23 persen," tambahnya.

BPS mencatat, kegiatan perekonomian baik mobilitas penduduk, aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi di kuartal II-2022 memang menujukkan perbaikan dibandingkan kuartal II-2021.

Editorial Team