Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/HO/dok PT Bio Farma/
Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin COVID-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Dia menyebut, harga vaksin hanya dibanderol dikisaran Rp200 ribu.
Hal ini disampaikan Honesti untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1.96 dolar AS per dosis. Dia pun mengaku bahwa kabar itu sudah dibantah oleh pihak Sinovac saat dikonfirmasi oleh Bio Farma.
" Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma (Sinovac), yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1.96 dolar AS per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar 2 dolar. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya," katanya melalui keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (13/10/2020).