Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto udara suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Foto udara suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Intinya sih...

  • Pemerintah siapkan skema pembiayaannya

  • Potensi energi surya RI capai 3.294 gigawatt peak

  • Melibatkan Koperasi Merah Putih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan rencana besar Presiden Prabowo Subianto terkait program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1 Megawatt (MW) untuk setiap desa di Indonesia telah memasuki tahap akhir.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan gagasan Presiden mengenai konsep satu desa satu megawatt itu sudah dibahas secara rinci dan kini progresnya hampir selesai.

"Kami membahas secara detail karena ini menjadi satu gagasan besar dari Bapak Presiden yang kami harus eksekusi, terkait dengan satu desa satu megawatt. Dan alhamdulillah tadi sudah hampir selesai," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (27/11/2025).

1. Pemerintah siapkan skema pembiayaannya

Foto udara suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Meskipun aspek teknisnya disebut sudah hampir rampung, Bahlil menjelaskan saat ini pihaknya masih fokus membahas skema implementasi dan pendanaan yang akan digunakan untuk merealisasikan proyek ambisius tersebut.

"Tapi kita lihat skemanya sekarang yang kita lagi bahas dengan pembiayaannya," ujarnya.

2. Potensi energi surya RI capai 3.294 gigawatt peak

Petugas PLN mengangkut panel surya yang digunakan untuk perangkat PLTS mikro yang disebut inovasi SuperSUN di Pulau Samalona, Kota Makassar. (IDN Times/Aan Pranata)

​Data menunjukkan, potensi energi surya Indonesia mencapai 3.294 gigawatt peak (GWp), namun pemanfaatannya hingga Desember 2024 baru sekitar 912 megawatt (MW).

Dengan potensi sebesar itu, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin transisi energi baik di level regional maupun global.

"Kita tahu potensi energi surya Indonesia mencapai ribuan gigawatt, maka perlu dilakukan penjajakan kerja sama dengan perusahaan produsen Solar PV agar potensi energi surya yang besar ini dapat dioptimalkan untuk mencapai ketahanan dan swasembada energi," kata Bahlil pasa Kamis (14/8/2025).

3. Melibatkan Koperasi Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Indrasari, di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi Kopdes percontohan dan satu-satu yang beroperasi sejak awal. (Hendra Lianor/IDN Times)

Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan pemerintah berencana memanfaatkan koperasi desa (kopdes) sebagai basis pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Koperasi yang telah dibentuk di 80 ribu desa itu akan difungsikan tidak hanya untuk simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi, termasuk sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

"Koperasi tadi tidak hanya simpan pinjam, tetapi di situ juga nanti akan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang berada di desa, termasuk mempersiapkan energi baru-terbarukan," katanya di Djakarta Theatre, Kamis (24/7/2025).

Editorial Team