Jakarta, IDN Times - Pemerintah tak terima jika pasar karbon Indonesia dihargai murah, sementara negara maju lebih mahal. Alhasil, hingga kini belum tercapai kesepakatan menyangkut harga karbon milik Indonesia oleh negara-negara lain.
Dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2022 bertajuk "Unlocking Carbon Markets" di Davos, Swiss pada Mei 2022 lalu, Indonesia sudah menyuarakan aspirasinya agar ada kesetaraan harga karbon milik Indonesia dan negara-negara lain.
"Jadi karbon, kita tidak mengalami kesepakatan tentang harga," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (26/9/2022).