Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat bersama COO IDN, William Utomo (IDN Times/Reynaldy Wiranata)
Sido Muncul didirikan oleh pasangan suami istri Siem Thiam Hie dan alias Rakhmat Sulistio pada 1930. Mulanya, pasangan Rahmat Sulistio merintis toko roti bernama Roti Muncul.
Pada tahun itu, Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk angin yang jamak dikenal dengan nama Tolak Angin. Pada 1935, mereka memutuskan membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Pada 1972, usaha tersebut terliling utang Rp46 juta. Cucu mereka, Irwan Hidayat, lantas membuat iklan produk di radio. Lambat laun, bisnis mulai membaik hingga semua utang dapat dilunasi. Tak berhenti di sana, Sido Muncul terus memperluas usaha hingga dapat memproduksi 250 jenis produk.
Namun, perusahaan tersebut kembali terlilit utang pada 2000-an. Dengan strategi yang sama, Irwan Hidayat menggaet Mbah Marijan--juru kunci Gunung Merapi--sebagai bintang iklan produknya. Saat itu, Mbah Marijan memang dikenal sebagai tokoh masyarakat yang setia menjaga Gunung Merapi.
Iklan produk Kuku Bima Energi yang dibintangi Mbah Marijan pun laku keras di pasaran. Tak hanya membayar utang, Sido Muncul bahkan berhasil melebarkan sayap ke lini bisnis yang lain, seperti properti, distribusi, hingga keuangan.
Pada 2000, Sido Muncul menerima dua sertifikat yang setara dengan farmasi, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pada 2013, Sido Muncul pun berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SIDO.
Pada 2019, Sido Muncul memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk 274 produk. Sertifikat yang diterima pada 6 Maret 2019 ini terbagi dalam empat jenis produk, yaitu Jamu, Suplemen dan Bahan Suplemen, Minuman dan Bahan Minuman serta permen.