Kinerja positif BEI juga ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang melakukan initial public offering atau IPO sepanjang 2020.
Pandemik COVID-19 nyatanya tidak menyurutkan perusahaan-perusahaan untuk melantai di Pasar Modal Indonesia. Inarno menjelaskan, BEI mampu mencatatkan 51 perusahaan tercatat baru dan itu menjadikan yang tertinggi di antara bursa lainnya di Asia Tenggara.
"Berdasarkan data EY Global IPO Trend Report, BEI masih masuk ke dalam daftar 10 besar bursa dengan aktivitas pencatatan saham tertinggi di dunia selama tiga tahun berturut-turut, sejak tahun 2018 hingga tahun 2020," katanya.
Selain dibanjiri perusahaan baru yang IPO, BEI juga kedatangan banyak investor ritel domestik sepanjang 2020. Tak heran jika kemudian BEI menilai bahwa 2020 merupakan tahun kebangkitan para investor ritel domestik.
"Hal ini ditandai dengan total investor Pasar Modal Indonesia yang telah mencapai 3,88 juta atau meningkat 56 persen dari tahun 2019," ucap Inarno.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa investor aktif harian pun turut meningkat sebesar 73 persen dibandingkan tahun 2019 menjadi 94,7 ribu pada 2020 lalu.
"Sementara itu, perdagangan saham pada tahun 2020 juga turut didominasi oleh investor domestik ritel yang jumlahnya mencapai hingga 48 persen dari total nilai perdagangan harian," kata Inarno.