Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai wajar skeptisnya publik terhadap kemunculan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Sebab, publik kerap disajikan dengan kasus korupsi di BUMN dengan nilai yang besar dalam beberapa waktu terakhir.
"Dalam 10 tahun terakhir, rakyat Indonesia dibombardir dengan begitu banyak kasus korupsi yang angkanya luar biasa besar, dari mulai Asabri, Jiwasraya, Pertamina yang baru saja, (PT) Timah, kemudian yang lain-lain," ujarnya dalam diskusi LP3S bersama Universitas Paramadina yang ditayangkan di Youtube, Sabtu (1/3/2025).