Jakarta, IDN Times - Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyatakan bahea kebijakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan adalah sebuah blunder.
Alih-alih sebagai kepentingan ekonomi, kebijakan tersebut justru sarat dengan kepentingan politik lantaran merupakan realisasi janji kampanye Jokowi. Fahmy pun mengungkapkan, pemberian IUP ditenggarai untuk meninggalkan legasi agar Jokowi tetap disayangi umat ormas keagamaan setelah turun tahta pada Oktober nanti.
"Kebijakan pemberian IUP kepada ormas keagamaan sungguh sangat tidak tepat, bahkan cenderung blunder. Alasannya, ormas keagamaan tidak memiliki kapabilitas dan kemampuan dana untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi pertambangan," kata Fahmy kepada IDN Times, Senin (17/6/2024).