Jakarta, IDN Times - Beberapa negara seperti Italia Tiongkok dan Malaysia sudah melakukan lockdown akibat COVID-19 atau virus corona. Hanya saja Indonesia belum menerapkan kebijakan tersebut, meski kasus virus corona di Indonesia semakin meningkat.
Peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah seharusnya sebisa mungkin tidak melakukan lockdown, khususnya di Jakarta. Sebab jika pemerintah melakukan lockdown maka pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa berada di bawah 4,5 persen, angka ini jauh di bawah asumsi APBN yang sebesar 5,3 persen.
"Ini asumsinya lockdown di Jakarta ya, soal ketersediaan pangan tentu tidak siap karena sebagian besar kebutuhan pokok disumbang dari daerah luar Jakarta. Arus distribusi barang akan terganggu jika lockdown dilakukan," katanya kepada IDN Times, Selasa (17/3).