Ilustrasi emisi CO2 (pexels.com/Антон Хаткевич)
Selain keuntungan ekonomi, peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke EV diharapkan mampu mengurangi emisi karbondioksida (CO₂) sebesar 2,4 hingga 3,1 gigaton.
Ray menekankan, sektor transportasi di Indonesia menyumbang sekitar 22 persen dari total emisi energi.
"Dampak polusi dari pembakaran bahan bakar fosil ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menimbulkan 4.500 kematian dini setiap tahunnya—belum termasuk kasus asma, hilangnya hari kerja, dan dampak sosial lainnya," ujar dia.
Temuan dalam laporan ICCT pun diharapkan dapat mendorong kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik.
"Langkah ini tidak hanya akan mengurangi beban subsidi energi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060," tutur Ray.