Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) menggelar diskusi terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan Swiss.
Diskusi itu digelar untuk membahas peluang pengembangan PLTA yang saat ini pemanfaatannya masih sangat kecil dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Iskandar mengatakan PLN mengelola pembangkit listrik bertenaga 75 gigawatt (GW) saat ini. Dari angka itu, hanya 13 persen pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan. Bahkan, kontribusi PLTA masih sangat kecil.
“Hanya 7,6 persen listrik dari PLTA. Bahkan sekarang batu bara masih mendominasi sebesar 66 persen, dan energi terbarukan baru 13 persen,” kata Suroso dalam pembukaan Indonesia-Switzerland Hydropower Conference, Selasa (15/4/2025).