Selain itu, ada kabar pemerintah di Uni Eropa kemungkinan akan mengikuti AS untuk melarang impor minyak mentah dari Rusia. Kabar ini, menurut Ariston, mendorong kembali kenaikan harga minyak mentah.
"Kenaikan harga minyak mentah ini mendorong kembali risiko inflasi global. Kekhawatiran inflasi ini bisa menekan harga aset berisiko," ujarnya.
Di sisi lain, negosiasi Ukraina dan Rusia masih belum mencapai kata sepakat. Rusia juga masih membombardir Ukraina. Sebagian pelaku pasar skeptis perang akan berakhir cepat.
"Semakin lama perang berakhir, tekanan inflasi global bisa kian tinggi karena gangguan suplai komoditi. Sementara dari dalam negeri belum ada sentimen baru," ungkapnya.
Menurut Ariston, sentimen di atas bisa mendorong pelemahan rupiah ke arah Rp14.360-Rp14.380 hari ini dengan potensi support di kisaran Rp14.300.