Pekerja membersihkan kedelai yang akan dibuat menjadi tempe di Kota Karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (23/2/2022). (ANTARA FOTO/Ardiansyah)
Pada Minggu (27/2) lalu, Asisten Deputi Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Saifulloh, mengatakan bahwa bantuan yang akan diberikan pemerintah untuk menekan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe adalah pembayaran selisih harga kedelai.
Saifulloh mengatakan, wacana pemberian kompensasi itu adalah solusi jangka pendek untuk mengatasi lonjakan harga kedelai impor.
"Untuk jangka pendek, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Badan Pangan Nasional (yang baru dilantik kemarin), dan Perum Bulog sedang membahas formula untuk pemberian bantuan kepada para perajin tahu dan tempe," kata Saifulloh, kepada IDN Times.
Berbeda dengan keterangan Aip, Saifulloh mengatakan pembayaran selisih itu nantinya tidak menggunakan skema subsidi.
"Diupayakan pembayaran selisih harga, tapi bukan subsidi, dan skemanya belum diputuskan, masih digodog (dirancang) di kementerian/lembaga (K/L) teknis," ucap Saifulloh.
Kala itu, dia belum bisa memastikan kapan pembayaran selisih harga kedelai itu diimplementasikan.
"Belum bisa dipastikan, menunggu ditetapkan dalam rakortas (rapat koordinasi terbatas) tingkat menteri," ucap Saifulloh.