Perang Hamas dan Israel, Mata Uang Rupiah Kena Getahnya

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (9/10/2023). Mata uang Garuda bertengger di Rp15.632,5 pagi ini.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah sebanyak 20 poin pada pembukaan perdagangan. Hingga pukul 09.06 WIB, kurs rupiah sudah melemah 47,50 poin atau 0,30 persen ke15.660 per dolar AS.
Sebelumnya, kurs rupiah ditutup menguat tipis sebesar 5,5 poin atau 0,04 persen ke Rp15.612,5 pada akhir pekan, Jumat (6/10/2023).
1. Perang Hamas-Israel picu pelemahan rupiah
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong mengatakan, rupiah melemah terhadap dolar AS karena sentimen risk-off, di mana para investor cenderung menghindari investasi yang dianggap lebih berisiko.
Sentimen risk-off muncul seiring memanasnya perang antara Israel dan Hamas. Hal itu memicu investor untuk lebih memilih mempertahankan modal mereka ke aset yang lebih aman.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-off imbas dari perang Israel-Palestina," ujarnya.
Hal senada diungkapkan pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra. Dia berpendapat saling serang antara Hamas dan Israel yang menimbulkan ribuan korban jiwa, menjadi faktor yang mendorong penguatan dolar AS.
"Pasar mungkin mengantisipasi kemungkinan konflik ini meluas. Seperti diketahui, dolar AS termasuk aset aman seperti emas," tutur Ariston.