Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pembeli sedang memilih pakaian di salah satu toko yang ada di Mal pada 15 Juni 2020 setelah Pemprov DKI Jakarta kembali membuka Mal (IDN Times/Athif Aiman)

Jakarta, IDN Times - Ritel fashion H&M memutuskan untuk meninggalkan pasar Rusia seiring dengan tidak menurunnya eskalasi perang antara negara beruang merah dan Ukraina. Sebelum benar-benar meningggalkan Rusia, H&M memutuskan untuk menjual sisa stok yang dimilikinya secara besar-besaran.

Keputusan H&M untuk angkat kaki dari Rusia muncul setelah perusahaan asal Swedia ini menangguhkan semua penjualannya di Rusia pada Maret lalu, tak lama setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.

1. H&M memiliki lebih dari 150 toko dan 6 ribu staf di Rusia

Ilustrasi Mal (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

H&M diketahui memiliki lebih dari 150 toko dan sekitar 6.000 staf di Rusia. Perusahaan belum memberikan tanggal pasti kapan atau tenggat waktu mengenai kepergiannya dari Rusia.

"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami melihat operasional bisnis sebagai hal yang mustahil untuk dijalankan di Rusia," kata kepala eksekutif Helena Helmersson, seperti dikutip dari BBC, pada Selasa (19/7/2022).

2. Sanksi barat berdampak terhadap industri di Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di