ilustrasi cafe (pexels.com/Leopold Biget)
Letak dimana lokasi kedai dan cafe berada juga menunjukkan bagaimana perbedaan keduanya gar bisa diterapkan secara strategis. Kedai bisa kamu temukan di mana saja, mulai dari pinggir jalan, dekat permukiman, pasar tradisional, sampai gang sempit di kota kecil. Alasannya jelas: kedai menyasar masyarakat luas yang membutuhkan tempat makan cepat dan praktis. Lokasinya dipilih berdasarkan aksesibilitas, bukan prestige.
Cafe sebaliknya, lebih selektif dalam memilih lokasi. Mayoritas cafe berada di pusat kota, dekat kampus, kawasan perkantoran, atau daerah elit yang memang memiliki daya beli tinggi. Beberapa cafe bahkan hadir di dalam hotel bintang lima atau pusat perbelanjaan kelas atas demi menjaga eksklusivitas brand mereka.
Lokasi ini juga berfungsi sebagai bagian dari identitas cafe itu sendiri karena sering kali menjadi daya tarik visual dan tempat foto-foto pelanggan. Jadi, lokasi juga berperan penting dalam membentuk pengalaman pengunjung terhadap kedua jenis tempat ini.
Masing-masing tempat punya karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi, dan gaya hidup masyarakat yang beragam. Saat kamu ingin makan kenyang dan cepat, kedai bisa jadi pilihan ideal. Tapi kalau kamu cari tempat santai, nyaman, dan bisa sambil kerja, maka cafe akan terasa lebih pas. Memahami perbedaan kedai dan cafe bukan cuma soal gaya hidup, tapi juga soal bagaimana kamu bisa memilih tempat yang sesuai dengan kebutuhanmu.