Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cafe (pexels.com/Quark Studio)

Banyak orang mungkin pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan kedai dan cafe? Dua tempat ini memang terlihat mirip karena sama-sama menawarkan makanan dan minuman, tapi ada banyak aspek yang membuat keduanya punya identitas berbeda.

Di tengah berkembangnya tren nongkrong dan gaya hidup kuliner masa kini, pemahaman akan perbedaan ini jadi semakin penting. Buat kamu yang penasaran mana yang cocok untuk bersantai, kerja, atau sekadar makan kenyang, simak ulasan lengkap tentang perbedaan kedai dan cafe berikut ini.

1. Konsep kedai dan cafe dibentuk dari tujuan awal yang berbeda

ilustrasi kedai (unsplash.com/Adli Hadiyan Munif)

Konsep adalah fondasi utama dalam memahami perbedaan kedai dan cafe karena dari sinilah identitas sebuah tempat terbentuk. Kedai umumnya berfokus pada penyajian makanan pokok atau makanan utama dengan suasana yang lebih sederhana dan fungsional.

Sering kali, kedai hanya menyediakan meja dan kursi standar dengan desain interior minimalis yang tidak terlalu memperhatikan estetika visual. Tujuan utamanya jelas: menyediakan tempat makan yang nyaman untuk masyarakat umum.

Sebaliknya, cafe punya pendekatan yang lebih estetis dan personal. Banyak cafe sengaja dirancang agar tampak fotogenik dan "Instagramable", karena target pasarnya adalah anak muda yang suka bersosialisasi dan berbagi momen di media sosial. Tata letak tempat duduknya lebih fleksibel, dengan pilihan sofa empuk, meja panjang, hingga spot kerja individual. Konsep ini membuat cafe jadi tempat yang cocok buat nongkrong lama atau kerja remote sambil minum kopi. Ini jadi alasan kenapa cafe lebih sering dipilih untuk suasana santai dibanding kedai.

2. Jenis menu yang ditawarkan cafe dan kedai mencerminkan orientasi pengunjung

Editorial Team

Tonton lebih seru di