Kantor Hypernet (IDN Times/Aldila Muharma & Reynaldy Wiranata)
Jadi background story-nya sebelum Hypernet menjadi perusahaan itu sebenarnya asal muasalnya adalah warnet. Jadi dari warnet waktu itu start-nya 2002. Jadi, warnet itu kan yang jadi pentingnya itu kan koneksi ya, namanya aja warnet, warung internet itu. Kalau internet gak ada ya gak bisa.
Nah, waktu itu mungkin kalau masih ingat, warnet awal zamannya kan karena chatting, ya ada miRC, ICQ gitu kan, Yahoo Messenger, terus kemudian jadi game online. Nah, karena perkembangannya ke arah sana butuh koneksi yang masih bagus dan stabil.
Sementara saat itu koneksinya kan dial up, jelek. Jadi, saya waktu itu dengan adik saya nyari tahu nih gimana nih supaya warnet kita itu bisa bagus. Akhirnya ketemu lah teknologi internet wireless. Nah warnetnya ini waktu itu di daerah Jakarta Barat, dekat rumah karena saya juga suka main jadi, yaudah bilang ke orang tua bikin warnet boleh gak? Alasannya mau cari duit, padahal mau main gratis terus.
Nah, jadi challenge warnet kita saat kita manage waktu itu ya koneksi. Nah, kita cari akal gimana ketemu lah teknologi internet wireless.
Nah, pada saat kita belajar dan bisa,warnet kita itu jadi omongan di komunitas karena kenceng. Nah, pengelola warnet yang lain itu kan saat itu main bareng ya, komunitas game kan kita strong ya, gak anggap kompetitor lah karena kan jauh-jauh. Satu di Barat, satu di Utara, jadi gak ngerasa kayak rebutan customer lah. Jadi, kita ngobrol, terus mereka nanya, pakai apa warnet saya lalu saya jawab ini internet wireless.
Ya sudah akhirnya dari situ malah jadi ngeliat lho kok ada peluang ya? Kenapa kita gak jualin sekalian buat pemilik warnet yang lain? Nah, itulah menjadi cikal bakal muncul Hypernet. Memang kemudian Hypernet menjadi boost, perkembangan lebih cepat pada saat kami masuk menjadi part of Binus. Jadi, memang dari Binus ada jadi shareholders minority-nya kami. Nah, mereka minta Hypernet bantu dong untuk bangun jaringan internet di kos-kosan. Yaudah, dari situ jadi rame dari, semua orang jadi dengar, yang awalnya dengar cuma orang-orang warnet, sekarang jadi semua mahasiswa tahu.
Nah, mahasiswanya pada saat lulus, kan lulusan Binus banyak kan kerja jadi IT ya. Ke kantor kan, ngelamar, ya pas nyampe kantor, dia tanya lagi kami, Hypernet ke kantor bisa gak sekalian pasangin? Nah, dari situ tuh, bisnis Hypernet mulai menemukan jalan dengan sendirinya lah karena komunitas tadi yang kita bangun cukup strong.