Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggaran Rp10 triliun untuk program padat karya tunai bagi masyarakat terdampak COVID-19. Anggaran tersebut diambil dari realokasi dan refocusing anggaran PUPR sebesar Rp36,19 triliuh. Sebelumnya, total anggaran PUPR pada 2020 sebesar Rp120 triliun.
"Kami ingin melaksanakan (program) padat karya tunai, yaitu memberikan pekerjaan low technology tapi padat karya di pedesaan. Itu untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan. Jadi kami mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa, ini masih bisa dilaksanakan karena kami masih memanfaatkan protokol kesehatan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam video conference, Senin (13/4).