Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, adanya kekhawatiran terkait persepsi fiskal ke depan telah menciptakan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.
Perry menyampaikan, faktor tersebut menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang Garuda terhadap dolar AS, di samping faktor-faktor ekonomi dan geopolitik global yang juga berkontribusi terhadap fluktuasi tersebut.
“Masalah persepsi fiskal ke depan yang itu membuat sentimen-sentimen, kemudian itu menjadi tekanan nilai tukar rupiah,” kata Perry saat konferensi pers hasil ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).