Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, digitalisasi terintegrasi yang dilakukan Pertamina dari hulu ke hilir mampu menghasilkan cost optimization hingga USD 3,273 juta selama periode 2021-2022.
Menurut Nicke, digitalisasi menjadi kunci untuk mengelola operasional Pertamina Group yang memiliki banyak anak perusahaan dan afiliasi. Dengan pemanfaatan teknologi, sektor hulu Pertamina mampu meningkatkan lifting migas sebesar 15 persen dan produksi migas hingga 8 persen.
“Kami memiliki sekitar 65 blok dengan 27 ribu sumur yang harus dimonitor setiap hari. Tidak mungkin kalau tidak dilakukan secara digitalisasi yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” kata Nicke dalam Media Briefing Pertamina di Jakarta, Selasa (6/6).