Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pertamina secara konsisten memberikan kontribusi pada penerimaan negara dalam bentuk pajak, dividen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (Dok. Pertamina)
Pertamina juga berhasil menjaga kinerja keuangan tetap positif meskipun menghadapi penurunan parameter yang signifikan pada harga minyak mentah, solar, dan kurs Dolar AS dibandingkan dengan periode 2024.
Simon mengungkapkan, hingga Juli 2025, Pertamina mencatat pendapatan US$40,9 miliar atau setara Rp672 Triliun, dengan EBITDA US$6,2 miliar (setara Rp102,8 Triliun).
“Pertamina mampu mempertahankan kinerja keuangan dan operasional yang handal melalui berbagai upaya dan respon strategis,” tambahnya.
Pertamina sebagai perusahaan energi nasional berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berdampak nyata bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. (WEB)