Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua selama 2019 mengalami kontraksi sebesar -7,4 persen. Capaian itu justru berbanding terbalik dengan wilayah Indonesia lainnya yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Papua mengalami penurunan lantaran terjadi penurunan produksi karena adanya perubahan dari tambang terbuka Grasberg menjadi penambangan underground.
"Penurunan produksi, pengalihan sistem tambang di sana. Itu sebabkan Papua kontraksi cukup dalam," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/2).