Jakarta, IDN Times - Peluang Indonesia terperosok ke jurang resesi masih jauh berkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen pada kuartal II-2022 yang dihitung secara tahunan atau year on year (yoy).
Resesi terjadi saat pertumbuhan ekonomi negatif atau terkontraksi dalam dua kuartal berturut-turut, alias selama enam bulan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 4 kuartal terakhir melaju ke atas.
"Tren pertumbuhan ekonomi tahun ini meningkat secara persisten. Jadi kalau kita lihat polanya mulai dari kuartal III, kemudian kuartal IV (2021), kuartal I dan kuartal II sekarang ini terus mengalami pertumbuhan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).
Pertumbuhan ekonomi selama empat kuartal terakhir terus mengalami peningkatan, yang mana pada kuartal III-2021 sebesar 3,51 persen, kuartal IV-2021 5,02 persen, kuartal I-2022 5,01 persen, dan kuartal II-2022 5,44 persen.
"(Pertumbuhannya) terus berlangsung sampai dengan kuartal II ini. Ini terus berlanjut bahkan kalau dilihat dari angkanya semakin meningkat ya. Jadi kuartal II 5,44 persen itu lebih tinggi kalau dibandingkan dengan kuartal I yang 5,01 persen," tuturnya.