Jakarta, IDN Times - Utusan Khusus Presiden dalam Global Blended Finance Alliance, Mari Elka Pangestu mengungkapkan perubahan iklim dapat menyusutkan pertumbuhan ekonomi suatu negara jika tidak ditangani serius.
Menurutnya, kerugian pada produk domestik bruto (PDB) akan sangat besar jika tidak beradaptasi terhadap perubahan iklim. Khususnya, bagi negara berpenghasilan rendah.
"Kerugian PDB tanpa adaptasi terhadap perubahan iklim sangat tinggi, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah, bisa mencapai 12 persen," kata Mari dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Mantan Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia itu mengatakan, itu semua didasarkan pada laporan iklim dan pembangunan yang dilakukan oleh Bank Dunia terhadap 25 negara.
"Jadi, ini bukan sekadar angka-angka yang mengawang-awang, tetapi benar-benar berdasarkan analisis," ujarnya.