Jakarta, IDN Times - Salah satu pemanfaatan dana IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) adalah untuk mendukung rencana pengembangan kapasitas panas bumi terpasang sebesar 600 megawatt (MW) hingga 2027 mendatang.
Sebagaimana diketahui, dari IPO yang dilakukan Februari kemarin, PGEO berhasil meraup dana hingga Rp9,056 triliun.
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep), Bisman Bakhtiar ragu PGEO bisa merealisasikan rencana peningkatan kapasitas terpasang sendiri sebesar 600 MW dalam waktu lima tahun.
Menurut Bisman, anak usaha Pertamina tersebut terlalu optimistis dengan rencana itu padahal sampai saat ini masih ada beberapa kebijakan pengusahaan panas bumi yang masih belum mendukung.
"Sangat sulit merealisasikan pengembangan 600 MW dalam waktu singkat karena kita tahu masih ada persoalan kebijakan soal harga jual, perizinan, masalah oversupply listrik, dan hal-hal dukungan lainnya," ujar dia dalam pernyataan yang dikutip Jumat (14/4/2023).