Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Candra Irawan

Jakarta, IDN Times - Masifnya perpindahan penduduk dari desa ke kota dinilai belum memberi dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian diungkapkan Bank Dunia lewat laporan berjudul “Mewujudkan Potensi Perkotaan Indonesia,” yang dirilis hari ini (3/10) di Hotel Pullman, Jakarta.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pada 1945, hanya satu dari delapan orang yang tinggal di kota-kota besar dan kecil, dan penduduk Indonesia berjumlah 8,6 juta atau hampir sama dengan jumlah penduduk London saat ini. Namun, saat ini Bank Dunia mencatat sekitar 151 juta penduduk (56 persen dari populasi), tinggal di kawasan perkotaan.

1. Kontribusi pertumbuhan penduduk terhadap PDB masih rendah

IDN Times/Uni Lubis

Indikator pembangunan dunia yang dirilis Bank Dunia menunjukkan, setiap peningkatan 1 persen penduduk di perkotaan, hanya mampu mendorong 1,4 persen Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Angka ini lebih rendah dibandingkan Tiongkok yang mencapai 3 persen terhadap PDB per kapita, serta negara di Asia Timur dan Pasifik lainnya yang mencapai 2,7 persen terhadap PDB per kapita.

“Tidak setiap orang bisa mendapatkan manfaat kesejahteraan dan kelayakan huni yang dihasilkan urbanisasi,” kata Global Director for Urban and Territorial Development, Disaster Risk Management and Resilience Bank Dunia, Sameh Wahba.

2. Masih ada kesenjangan kesejahteraan

Editorial Team

Tonton lebih seru di