Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kodingareng berkapasitas 260 kilo Watt Peak (kWp) terletak di Pulau Kodingareng, Provinsi Sulawesi Selatan. (Dok. PLN Sulselrabar)
Sementara itu Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryono mengatakan, Pupuk Kujang merupakan perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam produksi amonia dan urea, di mana amonia merupakan komponen utama dalam mengurangi emisi karbon pada pembangkit listrik.
"Sebagai produsen amonia, Pupuk Kujang sangat antusias untuk terlibat dalam studi inovatif ini. Kolaborasi ini memungkinkan kami berkontribusi pada solusi energi berkelanjutan mengeksplorasi potensi green ammonia yang sejalan dengan komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan," tutur Maryono.
Associate Director IHI Corporation Shinichi Takano menekankan pentingnya teknologi dalam transisi energi, IHI Corporation dengan bangga berkolaborasi dengan PLN Indonesia Power dan Pupuk Kujang dalam inisiatif terobosan ini.
"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan PLN Indonesia Power dan Pupuk Kujang, teknologi amonia kami dapat membantu mentransformasi energi di Indonesia, membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau," ujar Takano.