Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • PLN berhasil bukukan pendapatan Rp281 triliun di semester I

  • Struktur keuangan PLN dalam kondisi sehat

  • Perlu pengembangan energi terbarukan dan digitalisasi jaringan kelistrikan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, menilai kinerja keuangan PT PLN (Persero) menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, dengan konsisten membukukan keuntungan.

"PLN terakhir kali mencatatkan kerugian pada tahun 2013. Sebelum dan sesudah periode itu, perusahaan secara konsisten mencatat laba yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa PLN mampu menjalankan peran sebagai badan usaha sekaligus pelaksana pelayanan publik secara efektif," ujar Abra dalam keterangannya, dikutip, Kamis (2/10/2025).

1. PLN berhasil bukukan pendapatan Rp281 triliun di semester I

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bila merujuk pada laporan keuangan semester I tahun 2025 yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), PLN membukukan pendapatan sebesar Rp281 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp262 triliun.

Lebih rinci, pendapatan PLN ditopang oleh beberapa pos utama, yakni penjualan tenaga listrik sebesar Rp179 triliun, penyambungan pelanggan sebesar Rp1,05 triliun, subsidi listrik dari pemerintah sebesar Rp40 triliun, pendapatan kompensasi sebesar Rp55 triliun, serta pendapatan lain-lain sebesar Rp6,05 triliun.

Sementara itu, total beban usaha PLN sepanjang Januari hingga Juni 2025 tercatat sebesar Rp251 triliun. Laba usaha PLN pada semester I 2025 tercatat sebesar Rp30 triliun, meningkat dari Rp28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

2. Struktur keuangan PLN dalam kondisi sehat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Abra juga menjelaskan struktur keuangan PLN masih dalam kondisi sehat. Rasio utang terhadap aset tercatat di bawah 50 persen, sementara rasio utang terhadap ekuitas sebesar 69,1 persen. Menurutnya, angka-angka tersebut masih berada dalam batas yang wajar untuk perusahaan berskala besar.

"Ini menjadi indikator bahwa pengelolaan keuangan PLN sudah cukup baik, dengan menjaga berbagai rasio keuangan tetap dalam kendali," tambahnya.

3. Perlu pengembangan energi terbarukan dan digitalisasi jaringan kelistrikan

ilustrasi petugas PLN. IDN Times/Aji

Ia menjelaskan sebagai perusahaan milik negara yang mengemban mandat pelayanan publik, lanjut Abra, keberlangsungan keuangan PLN tetap membutuhkan dukungan pemerintah, terutama dalam hal pengelolaan utang.

Lebih lanjut, PLN juga dinilai aktif melakukan diversifikasi pendapatan di luar penjualan listrik guna menjaga profitabilitas jangka panjang.

"Keuntungan yang besar sangat penting untuk mendukung kebutuhan investasi ke depan, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan dan digitalisasi jaringan kelistrikan," ucap Abra.

Editorial Team