Bus menjadi salah satu sarana transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia. Selain tarif perjalannya yang murah, bus mampu mengangkut penumpang dalam kapasitas yang banyak.
Saat ini pun bus sudah menyediakan beberapa fasilitas seperti wifi, tempat tidur, toilet, bahkan free snack selama perjalanan. Dari banyaknya perusahaan otobus (PO), terdapat 10 PO bus terkaya di Indonesia yang mampu mengantongi keuntungan hingga miliaran rupiah. Penasaran? Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!
Mayasari Bakti menjadi PO bus terkaya di Indonesia karena armadanya mencapai lebih dari 3.000 unit yang masing-masing unitnya mampu mencapai harga sebesar Rp1 miliar. PO Mayasari didirikan oleh Engkud Mahmud sejak tahun 1964. Hingga kini, PO Mayasari telah tersebar ke beberapa bidang sektor bisnis lain seperti transportasi, properti, manufaktur, dan lainnya.
Sebelumnya, pada tahun 1964 PO Mayasari hanya beroperasi di beberapa daerah Jawa Barat, bahkan hanya bisa mengantarkan penumpang ke dua rute saja. Dua rute tersebut adalah Tasikmalaya-Cirebon dan Tasimalaya-Bandung.
Pemilik PO Hiba adalah Jacobus Irawan yang memberikan layanan bus pariwisata, antar jemput karyawan, serta bus AKAP. Bus ini telah disediakan sejak tahun 1949 dan Hiba Group yang menaungi PO Hiba telah menjadi salah satu perusahaan transportasi terbesar di Indonesia.
PO Hiba menjadi salah satu perusahaan otobus legendaris yang mampu bertahan lebih dari 70 tahun. PO Hiba berkomitmen untuk memberikan layanan yang baik untuk para pengunjung. Saat ini busnya telah mencapai lebih dari 2.000 unit.
PO bus ini berasal dari Bekasi, Jawa Barat. Herman Rusly adalah pendiri PO bus ini dan telah berdiri sejak 1969 dan berhasil meraup banyak keuntungan. PO Sinar Jaya melakukan ekspansi besar-besaran ke Jawa Tengah seperti Tegal, Slawi, Bumiayu, Purwokerto, Bobotsari, Purbalingga, hingga Wonosobo.
Saat ini, PO bus Sinar Jaya telah memiliki lebih dari 1.000 unit dan dikelola oleh putranya, yaitu Teddy Kurniawan Rusli.
Haryanto merupakan pemilik dari perusahaan otobus Haryanto. Aset di PO Haryanto ini diperkirakan mencapai Rp600 miliar dengan lebih dari 300 unit armada dan total karyawan sekitar 2.000 orang.
Kesuksesan ini tak luput dari peran sang anak, yaitu Ryan Mahendra yang menjabat sebagai seorang direktur perusahaan di PO Haryanto.
PO Rosalia Indah berpusat di Palur, Karanganyar, Jawa Tengah. PO ini didirikan oleh seorang pengusaha yang sebelumnya bekerja sebagai kondektur bus. Yustinus Soeroso adalah pemilik PO bus Rosalia Indah.
Per 2021, PO bus Rosalia Indah menghadirkan armada double decker sebanyak 21 unit. Saat ini, PO Rosalia Indah telah memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang dan 140 kantor perwakilan serta agen yang tersebar di Jawa hingga Sumatera.
PO Lorena berada di bawah Lorena Group yang didirikan oleh GT Soerbakti pada tahun 1970. Dalam memulai usahanya, GT Soerbakti sampai nekat menjual rumahnya sehingga keluarganya harus tinggal di kontrakan.
PO bus ini memiliki trayek AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di sebanyak 60 kota yang tersebar di Pulau Bali, Jawa, Madura, hingga Sumatera. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat PO Lorena memiliki armada bus yang mencapai hingga ratusan unit. Saat ini, Eka Sari Lorena Soerbakti, adalah anak dari GT Soerbakti yang meneruskan usaha sang ayah.
PO Dewi Sri didirikan di Kota Tegal pada tahun 1980-an oleh Ismail. Trayek yang dipegang oleh PO Dewi Sri di antaranya adalah trayek seputar Brebes, Tegal, dan juga Tegal-Jabodetabek.
Saat ini, armada PO Dewi Sri mencapai hingga 500 unit. Ketiga anaknya pernah mengelola PO bus Dewi Sri, bahkan salah satunya yang bernama Ikmal Jaya juga sukses mengelola bus angkutan Bumi Serpong Damai (BSD).
PO Budiman juga merupakan perusahaan otobus besar seperti PO lainnya. PO Budiman didirikan oleh Saleh Budiman dan bermarkas di Tasikmalaya, Jawa Barat. Armadanya mencapai 1.000 bus dengan jasa yang disediakan adalah jenis jasa angkutan bus AKAP dan bus pariwisata.
Saat ini, PO Budiman dikelola oleh Dede Sudrajat yang merupakan putra kedua dari Saleh Budiman. Kekayaan milik Dede Sudrajat ditaksir hingga Rp15 miliar.
PO SAN atau Siliwangi Antar Nusa adalah PO bus milik Hasanuddin Adnan yang berdiri sejak 1978 dan menjadi salah satu perusahaan transportasi terbesar di Indonesia. Mulanya, PO SAN hanya jasa ekspedisi atau angkutan barang dengan truk saja, tapi mulai melayani jasa angkutan penumpang dengan rute Bengkulu-Jakarta pada tahun 1993.
Saat ini, PO SAN sudah memiliki banyak trayek, diantaranya adalah trayek Blitar-Pekanbaru. Armada busnya juga telah mencapai 120 unit dan dikelola oleh sang anak, yaitu Kunia Lesani Adnan.
Yang terakhir ada PO Nusantara. Memiliki trayek ke kota-kota besar yang berada di pulau Jawa di antaranya seperti Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, Bandung, hingga Surabaya.
PO Nusantara didirikan pada tahun 1968 oleh Yonatan Budiyanto dan berasal dari Kudus. PO Nusantara memang terkenal dengan armadanya yang mewah. Pada tahun 2011, PO Nusantara bekerjasama dengan Gemilang Coachwork asal Malaysia untuk membuat karoseri Nusantara Gemilang.
Berikut tadi merupakan 10 PO bus terkaya di Indonesia. Kalau kamu kira-kira sudah coba naik bus yang mana?