IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times mencoba mengetahui soal peredaran pondel lewat black market. Para penjual ponsel BM ternyata memang masih bertebaran di berbagai aplikasi e-commerce. Wacana pengetatan kontrol IMEI oleh pemerintah tak membuat mereka menghentikan bisnisnya.
SM, bukan nama sebenarnya, mengaku, seluruh produk telepon genggam yang ia jual merupakan barang black market. Ia mengatakan barang-barang tersebut didapatkan dari Singapura. Meski BM, barang-barang tersebut diklaim sebagai barang original.
"Ya semua barang kita dari Singapura, karena original tidak KW. Kalau di Batam kan banyak KW, ini lengkap sama charge-nya juga," katanya kepada IDN Times.
Harga yang ditawarkan benar-benar "miring" ketimbang harga ponsel legal di pasaran. Saat IDN Times bertanya harga ponsel Samsung dengan tipe Galaxy S-10, tak segan SM membandrolnya seharga Rp6,5 juta. Bahkan, ia sempat setuju menurunkan harganya, saat IDN Times mencoba menawar.
"Ya udah 6,3 juta net," katanya.
Padahal bedasarkan situs resmi Samsung, tipe Galaxy S10 masih dijual seharga Rp12,9 juta.
SM menjual berbagai jenis ponsel dari berbagai macam merek, mulai dari Apple, Samsung, Blackberry, Huawei, Xiaomi, Vivo, Asus, Ovo, hingga Nokia. Tak hanya ponsel BM yang ia tawarkan, ternyata ia juga menjual Macbook dan Ipad ilegal.
"Ini semua barang kita ready," ungkapnya.