Prabowo berkunjung ke Klaten untuk meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Selain program-program prioritas, Presiden Prabowo juga memberikan arahan khusus terkait optimalisasi penerimaan negara guna mendukung pembiayaan APBN yang berkelanjutan. “Namun arahan Bapak Presiden sudah sangat lengkap, reform di sisi penerimaan negara tetap dilakukan sehingga kita bisa mendapatkan penerimaan negara yang memadai,” kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo mengarahkan pengelolaan belanja negara harus tetap fokus pada program prioritas dengan menjaga tingkat defisit anggaran dalam batas aman.
“Belanja difokuskan kepada program-program penting, baik itu di bidang yang tadi telah saya sebutkan. Kemudian defisit harus dijaga pada level yang baik dalam hal ini seperti yang sudah disampaikan di DPR, range-nya saya laporkan kepada Bapak Presiden dan Beliau mengatakan apabila bisa dibuat sehingga market confidence bagus, ekonomi kita tetap jalan, support terhadap ekonomi melalui APBN, counter cyclical bisa jalan,” ujar dia.
Selain aspek fiskal, Presiden Prabowo memberikan perhatian terhadap reformasi regulasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya bergantung pada APBN. “Kemudian Bapak Presiden menekankan untuk berbagai langkah-langkah deregulasi sehingga perekonomian bisa tumbuh, tidak selalu tergantung kepada APBN,” lanjut Sri Mulyani.
Berbagai upaya deregulasi tersebut juga diarahkan untuk memperbaiki iklim usaha dan investasi di Tanah Air, serta mempercepat perizinan dan tata kelola birokrasi. “Jadi dalam hal ini berbagai perbaikan dari regulasi-regulasi agar mempermudah dunia usaha, investasi, perdagangan dan terutama juga mendorong banyak Danantara serta tata kelola yang baik,” ujarnya.