Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250605-WA0049.jpg
Presiden Prabowo Subianto melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia. (Dok. Biro Pers Presiden)

Intinya sih...

  • Panen raya jagung menandai pencapaian baru ketahanan pangan

  • Sinergi bersama dorong produktivitas dan kesejahteraan petani

  • Prabowo ingin Indonesia tak cuma setop impor tapi juga ekspor jagung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia dalam acara panen raya di Lahan Lanud Harry Hadisoemantri, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Pelepasan ekspor jagung sebanyak 1.200 ton dilakukan di hadapan para petani dan warga, disaksikan deretan truk bermuatan jagung yang berjajar rapi di lokasi panen.

“Saya berangkatkan ekspor jagung sebanyak 1.200 ton ke Malaysia. Terima kasih,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

1. Panen raya kali ini dinilai menandai pencapaian baru ketahanan pangan

Presiden Prabowo Subianto melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia. (Dok. Biro Pers Presiden)

Prabowo menyampaikan kegiatan panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dia menekankan pentingnya kemampuan suatu negara untuk memproduksi pangan sendiri. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan dasar yang menentukan tingkat kemandirian sebuah bangsa.

“Tidak ada bangsa yang merdeka jika tidak bisa memproduksi pangannya sendiri,” papar Prabowo.

2. Sinergi bersama diklaim dorong produktivitas dan kesejahteraan petani

Presiden Prabowo Subianto melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia. (Dok. Biro Pers Presiden)

Prabowo menyampaikan capaian panen kali ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, kementerian terkait, hingga para petani di lapangan. Itu menjadi faktor penting dalam upaya menuju swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan.

Produksi jagung nasional tercatat mencapai 9,03 juta ton pada kuartal pertama 2025, meningkat 48,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Bengkayang, produktivitas lahan juga mengalami lonjakan signifikan dari 2 ton menjadi 9,3 ton per hektare.

Pendapatan petani di wilayah tersebut turut meningkat, dari semula Rp500 ribu menjadi Rp4 juta per bulan. Capaian itu didukung penggunaan benih unggul Hibrida P27 dan pupuk Migo Presisi Bayangkara hasil penelitian Polda Kalbar.

3. Prabowo ingin Indonesia tak cuma setop impor tapi juga ekspor jagung

Presiden Prabowo Subianto melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia. (Dok. Biro Pers Presiden)

Prabowo menyampaikan jika tren pertumbuhan produksi jagung dapat dipertahankan, Indonesia berpeluang menghentikan impor jagung pada 2026 dan mulai berperan sebagai negara pengekspor.

Dia menilai, ekspor perdana ke Malaysia menjadi penanda kesiapan Indonesia dalam memperkuat posisi di sektor pangan global. Untuk itu dia mengapresiasi semua pihak yang terlibat.

"Saya sangat berterima kasih. Saya berkeyakinan, dan hari ini saudara-saudara memperkuat saya. Indonesia tidak hanya swasembada pangan. Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia," tambah Prabowo.

Editorial Team