Pertemuan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Mendag AS Howard Lutnick (Dok Kemenko Perekonomian)
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan peningkatan impor energi dari Amerika Serikat sebagai bagian dari strategi negosiasi untuk menurunkan tarif perdagangan yang diberlakukan AS terhadap produk ekspor Indonesia. Airlangga menyebut bahwa Indonesia bersedia meningkatkan pembelian sejumlah komoditas energi dari AS, termasuk liquefied petroleum gas (LPG), crude oil, dan bensin (gasoline).
"Delegasi Indonesia, dalam pembahasannya dengan USTR maupun Secretary of Commerce, mengusulkan beberapa hal. Seperti yang telah disampaikan melalui surat resmi, Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat,” ujar Airlangga.
Selain sektor energi, Indonesia juga menjanjikan peningkatan impor produk-produk agrikultur seperti gandum, kedelai, dan susu kedelai, serta barang-barang modal dari Amerika Serikat.
Tak hanya menawarkan peningkatan impor, pemerintah juga berkomitmen memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal AS yang beroperasi di Indonesia. Fasilitas tersebut mencakup kemudahan perizinan dan pemberian insentif untuk mendorong investasi yang lebih besar.
Indonesia juga mendorong penguatan hubungan kerja sama dengan AS di berbagai sektor, termasuk investasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta layanan keuangan (financial services).
"Indonesia juga membuka peluang kerja sama strategis dalam bidang mineral kritis (critical minerals), serta menyederhanakan prosedur impor produk-produk asal AS, termasuk produk hortikultura," tegas Airlangga.