Jakarta, IDN Times - Penerapan Quick Respons Code Indonesian Standard atau QRIS sedang digalakkan oleh pemerintah. Momen Indonesia sebagai Ketua ASEAN, dimanfaatkan pemerintah dalam memassalkan penggunaan QRIS dalam aktivitas ekonomi lokal hingga regional kawasan.
Ada tujuan mengapa QRIS digalakkan penggunaannya selama Indonesia jadi Ketua ASEAN. Melalui QRIS, Bank Indonesia berharap terjadi pemulihan ekonomi yang cepat di regional.
BI juga sudah berdiskusi dengan bank sentral lain dalam penggunaan QRIS sebagai strategi jangka pendek dalam pemulihan ekonomi kawasan. Lewat QRIS, diharapkan terjadi proses pembayaran yang lebih praktis hingga stabilitas nilai mata uang.
Penggunaan QRIS di kawasan ASEAN, sebenarnya sudah diperkenalkan sejak akhir 2022 lalu di ajang G20, Bali. Kala itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan jika QRIS bisa digunakan di lima negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Dampak dari penerapan QRIS di lima negara ASEAN, membuat transaksi jadi lebih mudah. Turis Indonesia bisa menggunakan QRIS kala bertransaksi di Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Pun sebaliknya, wisatawan dari empat negara itu sudah bisa menggunakan QR Code yang mereka miliki untuk bertransaksi di Indonesia.