Jakarta, IDN Times - Head of IFG Progress, Reza Yamora Siregar memproyeksikan adanya pertumbuhan premi asuransi jiwa sebesar 2 hingga 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2023. Sementara itu, pembayaran klaim juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan 5-9 persen yoy.
Proyeksi tersebut hadir di tengah penurunan premi asuransi jiwa per Maret 2023. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, premi asuransi jiwa pada periode tersebut terakumulasi sebesar Rp44,84 miliar atau turun 9,81 persen dibandingkan Maret 2022.
Reza pun menyampaikan optimismenya kalau akumulasi premi asuransi jiwa bakalan tetap tumbuh tahun ini.
"Kami harapkan kondisi seperti itu akan berubah tahun ini, di second semester. Di semester pertama kami agak ragu (premi asuransi jiwa akan tumbuh) meski WHO sudah merekomendasikan untuk menurunkan status COVID-19 menjadi endemi," papar Reza kepada awak media, di Jakarta, Rabu (10/5/2023).