Ilustrasi mengalami kendala kerja (pexels.com/Pixabay)
Dalam dunia kerja, prinsip pareto dapat digunakan dalam berbagai aspek. Misalnya dalam tataran manajerial, prinsip ini dapat digunakan dalam menentukan reward untuk 20 persen pegawai yang berkontribusi terhadap 80 persen kinerja, dan memberikan pelatihan tambahan bagi pegawai yang tidak termasuk dalam 20 persen tersebut.
Prinsip ini juga dapat digunakan dalam penentuan perbaikan dalam membangun media sosial dan menarik minat masyarakat, dengan beberapa pertanyaan “pada usia berapa yang merepresentasikan 20 persen pengunjung media sosial kita?”, atau “pada jam berapa 80 persen orang mengunjungi media sosial kita?”.
Dengan mengetahui hal itu, akan memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi dan perbaikan, baik dari tema konten maupun waktu upload yang dapat memberikan tambahan pengunjung pada media sosial yang dikelola.
Dengan menggunakan prinsip pareto, usaha terbaik tersebut diharapkan dapat lebih difokuskan pada hal-hal yang menjadi kunci terhadap capaian kinerja suatu organisasi.