ilustrasi produksi mobil (Unsplash.com/Lenny Kuhne)
Produksi memiliki jenis-jenisnya masing-masing. Terdapat jenis-jenis produksi yang dapat dilihat berdasarkan produk yang dihasilkannya dan terdapat jenis-jenis produksi yang dilihat berdasarkan jangka waktu dan prosesnya. Akan dibahas satu persatu mengenai jenis-jenis produksi di bawah ini. Yuk, kita simak bersama-sama.
Jenis-jenis produksi berdasarkan produk yang dihasilkan
1. Produksi ekstraktif
Produksi ekstraktif adalah produksi yang mengeksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun. Hasil ekstraksi ini nantinya akan diberikan kepada perusahaan lain untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut, sehingga dapat menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi. Contoh dari produksi ekstraktif adalah penambangan bahan tambang, penangkapan ikan di laut, serta pengeboran minyak bumi.
2. Produksi Agraris
Dapat diketahui dari namanya, agraris, maka produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang dapat berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Produksi agraris tidak terbatas hanya pertanian saja, tapi dapat juga peternakan. Contohnya adalah seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan masih banyak lagi.
3. Produksi Industri
Jenis produksi ini akan mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi. Produksi industri akan menciptakan atau meningkatkan nilai guna, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Contoh dari produksi industri diantaranya adalah pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan, makanan serta minuman, alat elektronik, dan lain-lain.
4. Produksi Perdagangan
Produksi ini bergerak lebih terfokus pada bagaimana menghubungkan antara produsen dengan konsumennya agar barang yang diproduksi oleh produsen dapat beredar di pasaran. Penyaluran barang dari sang produsen ke konsumen ini terdiri atas tiga jenis, yaitu langsung dari produsen ke konsumen, semi langsung dimana konsumen membeli barang ke pedagang eceran, dan penyaluran barang tidak langsung dengan urutan produsen-pedagang grosir atau agen-distributor-pedagang eceran-konsumen.
5. Produksi Jasa
Berbeda dari jenis-jenis produksi sebelumnya, produksi jasa akan menghasilkan produk, tapi bukan berupa barang. Produksi jasa mengharuskan pekerjanya memiliki keahlian tertentu karena hasil dari produksi ini adalah berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak dapat dipegang. Namun, produksi jasa dapat dirasakan manfaatnya. Contohnya adalah jasa keuangan, jasa konseling, ojek online, dan lain-lain.
Jenis-jenis produksi berdasarkan jangka waktu dan prosesnya
1. Produksi berjangka pendek
Sesuai dengan namanya yang merupakan produksi berjangka pendek, produksi ini berlangsung dengan cepat dan dapat dinikmati oleh konsumen dengan cepat juga. Jenis produksi ini adalah jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Beberapa contoh dari produksi berjangka pendek adalah jajanan pasar, nasi pecel, sate, dan lain-lain.
2. Produksi berjangka panjang
Jenis produksi ini memerlukan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan produksi berjangka pendek. Selain itu, produksi jenis ini juga tidak sesederhana produksi berjangka pendek. Contohnya seperti budidaya ikan lele, pembangunan rumah, dan budidaya lobster.
3. Produksi berkelanjutan
Produksi jenis ini menghasilkan produk yang memerlukan proses serta waktu yang berkelanjutan atau kontinu. Dalam prosesnya, perlu juga dilakukan penggabungan dari bahan lain agar proses produksi dapat rampung, contohnya adalah pembuatan gula, karet, mie kering,dan lain-lain.
4. Produksi berselingan
Pada jenis produksi berselang ini digunakan beberapa bahan baku yang kemudian akan digabungkan hingga dapat menghasilkan barang baru. Contohnya adalah sepeda motor, pesawat terbang, mesin, dan lain-lain.