Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang akuntan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi seorang akuntan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Kolaborasi IAPI-ISCA menggelar International Conference untuk memperkuat peran strategis akuntan dalam praktik pelaporan keberlanjutan yang kredibel.

  • GIAR meluncurkan program kaderisasi PETANI untuk mendidik calon akuntan muda dengan integritas kuat dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai ESG.

  • Program PETANI bertujuan mencetak akuntan yang bertanggung jawab, berorientasi pada keberlanjutan, dan memiliki pemahaman utuh tentang tanggung jawab lingkungan, sosial, dan regulasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Generasi muda saat ini semakin kehilangan minat untuk menjadi soerang akuntan. Hal tersebut disampaikan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

IAPI menilai, profesi akuntansi publik masih belum dikenal publik, utamanya di daerah yang bukan kota besar. Fakta tersebut kemudian menjadi tantangan serius bagi regenerasi profesi akuntan publik.

"Peran akuntan dan auditor kini semakin meluas, tidak hanya sebatas laporan keuangan, tetapi juga menjadi garda depan dalam memastikan keberlanjutan. Profesi ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjembatani tujuan bisnis dengan nilai-nilai keberlanjutan,” ujar Ketua Umum IAPI, Tarkosunaryo dalam pernyataan tertulis, Selasa (30/9/2025).

1. Kolaborasi IAPI-ISCA

Ilustrasi akuntan menghitung uang (pexels.com/Kuncheek)

IAPI dan Institute of Singapore Chartered Accountants (ISCA) kemudian menggelar International Conference bertajuk “Enhancing the Roles of Accountants in Sustainability Reporting and Assurance: Bridging Experience and Standards for the Future.” Konferensi tersebut diharapkan menegaskan kembali peran strategis akuntan dalam memastikan praktik pelaporan keberlanjutan yang kredibel.

Terinspirasi dari visi tersebut, sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) bernama GIAR yang berfokus pada inovasi, meluncurkan program kaderisasi PETANI. PETANI merupakan akronim dari Pemuda, Enterpreuner, Tawakal, Akuntan Amanat, Niat, Ibadah.

Program ini dirancang untuk mendidik dan melatih calon akuntan muda agar memiliki integritas yang kuat dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG).

2. Tujuan program PETANI

ilustrasi akuntan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Melalui program PETANI, GIAR tidak hanya bertujuan mencetak akuntan yang terampil secara teknis, tetapi juga pribadi yang bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan.

Kurikulum PETANI mengintegrasikan pembelajaran praktis dengan etika profesi, serta pemahaman akan isu-isu sosial dan lingkungan.

"Kami sangat sependapat bahwa bisnis tidak bisa hanya fokus pada profit. Growth harus sejalan dengan keberlanjutan. Program PETANI adalah langkah konkrit kami untuk memastikan bahwa generasi akuntan mendatang memiliki pemahaman yang utuh, bahwa tanggung jawab mereka mencakup lingkungan, sosial, dan ketaatan terhadap regulasi," ujar salah satu pendiri GIAR, Muhammad Mansur.

3. Pembentukan karakter akuntan muda

ilustrasi seorang akuntan (pexels.com/Mikhail Nilov)

GIAR percaya melalui inisiatif tersebut mereka dapat berkontribusi signifikan pada misi kolektif untuk membangun ekosistem bisnis yang lebih transparan dan etis, dimulai dari pembentukan karakter setiap akuntan muda.

"Dengan semangat kolaborasi, IAPI dan ISCA percaya bahwa profesi akuntan akan semakin berperan penting dalam membangun ekosistem bisnis yang transparan, berintegritas, dan berkelanjutan,” tutur Tarkosunaryo.

Editorial Team